Momen perayaan 75 Tahun Kemerdekaan Indonesia, Presiden Joko Widodo tampil mengenakan dua busana adat dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Salah satu busana yang digunakan, bermotif Nunkolo, yang berasal dari Mollo, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Di kabupaten ini, terdapat tiga kelompok besar Masyarakat Adat: Mollo, Amanatun dan Amanuban. Sayangnya, penggunaan busana adat di acara-acara kenegaraan ternyata berbanding terbalik dengan kebijakan terhadap Masyarakat Adat.
Sehari setelah pesta perayaan kemerdekaan, tepatnya pada Selasa (18/8/2020) Komunitas Adat Besipae di desa Linamnutu, kecamatan Amanuban Selatan, TTS, didatangi oleh aparat gabungan Polisi, Brimob dan Satpol PP.
Saat ini sebanyak 29 kepala keluarga (KK) masyarakat adat Pubabu-Besipae, jadi korban penggusuran yang dilakukan Pemerintah Provinsi NTT. Mereka kini terpaksa membangun tenda-tenda darurat sebagai tempat tinggal sementara di lokasi.
Hingga saat proposal ini di tulis, banyak para pengungsi yang masih membutuhkan pertolongan para relawan. Mengingat banyaknya masyarakat pada umumnya yang akan memberikan bantuan kemanusiaan, maka kami BEM STIKOM Uyelindo Kupang bergerak untuk menampung dan menyalurkan bantuan tersebut langsung ke Besipae, TTS.